share:

Jumat, 13 Juli 2012
Unknown
1 comment

Pencoretan Tujuh Kata Di Piagam Jakarta

Sangat disayangkan, jika generasi muda Islam saat ini telah melupakan sejarah Piagam Jakarta. Padahal Piagam Jakarta ini merupakan hasil dialog yang sangat ilmiah, tajam dan merupakan pemikiran dari beberapa dialektika pemikiran yang berkembang pada zamanya. Piagam Jakarta inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya negara Indonesia.

Betapa vital kedudukan Piagam Jakarta secara hukum. Orang sering mengaitkan Piagam Jakarta dengan negara Islam. Kini terkuak sudah, Piagam Jakarta ternyata merupakan Hak Hukum dan Politik Umat Islam.

“Kalau kita tidak menggali, menghayati kembali isi dari Piagam Jakarta, berarti kita mengabaikan hak kita sebagai umat Islam. Tegas, saya katakan, bahwa Piagam Jakarta adalah hak umat Islam, baik secara politik maupun hukum. Landasannya adalah ketika Dekrit Presiden -- diterbitkan pada 5 Juli 1959 – untuk kembali ke UUD 1945 yang ruhnya disemangati oleh Piagam Jakarta. Hak inilah yang harus dikembalikan.”

Menurut Ketua Umum Partai Bulan Bintang ini, kita tidak ingin membuka luka lama. Namun, umat Islam harus disegarkan kembali oleh fakta sejarah, bahwa Piagam Jakarta menyangkut hak umat Islam untuk mengatur dirinya. Karena itu, kewajiban menjalankan syariat Islam, bukanlah menyangkut masalah ibadah individu semata, tapi menyangkut peran negara, kekuasaan, pemerintah yang mengatur kehidupan, yang didalamnya, Islam ikut ditegakkan.

Pencoretan Tujuh Kata

Polemik seputar orang Jepang yang bernama Laks Maeda yang dikatakan menjumpai Mohammad Hatta, ternyata telah dibantahnya. Ia tidak hadir dan menemui Bung Hatta. Telah terungkap fakta, Piagam Jakarta itu sebuah kesepakatan. Rumusan Piagam Jakarta itu sudah disepakati oleh the founding fathers. Informasi yang tidak pernah dibuka adalah adanya Kelompok Perapatan Sepuluh. Siapa Kelompok Perapatan Sepuluh ini?

Ada beberapa titik krusial yang menjadi pertanyaan: Kenapa Bung Hatta begitu mudah dan cepat terpengaruh terhadap usulan pencoretan tujuh kata dalam Piagam Jakarta? Ka’ban juga mengupas seputar yang hadir dalam Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Ternyata yang hadir, hanya kelompok yang beragama Islam. Yang non-muslinya tidak muncul, karena mereka sudah tahu bahwa Proklamasi Kemerdekaan itu dijiwai oleh spirit Piagam Jakarta.

Memang Bung Hatta pernah mengatakan, “Sudahlah!’, kata-kata itu dihilangkan (pencoretan tujuh kata), setelah diadakan satu dialog yang dihadiri juga tokoh-tokoh (Islam). Dikatakan – versi Bung Hatta – tujuh kata itu menusuk umat Kristen. Dalam perundingan para tokoh itu, terdapat dua orang Kristen (bernama Hartati dan AA Maramis) yang terlibat dalam perdebatan-perdebatan yang sangat panjang.

Jika kita rekonstruksi ulang bagaimana duduk soal lahirnya Piagam Jakarta dan pencoretan dari tujuh kata itu, ternyata itu hasil kesepakatan, hasil perdebatan yang panjang, dimana Bung Hatta mengatakan, kita merumuskan apa yang kita setujui dan apa yang kita sepakati bersama. Ini merupakan hasil kompromi politik yang telah disepakati sebagai dasar membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dengan demikian, syariat Islam dalam konteks kenegaraan, selalu aktual dan hadir sepanjang masa. “Kita perlu mengumandangkan kembali semangat Piagam Jakarta. Sebelum terwujud, berarti hak kita belum sampai.

7 Kata yang hilang tersebut yaitu "dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya"Langsung mari kita lihat tekt Piagam Jakarta yang asli....



Piagam Jakarta

Berikut adalah naskah asli Piagam Jakarta yang ditulis dalam ejaan Republik:
Bahwa sesungguhnja kemerdekaan itu jalah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka pendjadjahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan.

Dan perdjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampai (lah) kepada saat jang berbahagia dengan selamat-sentausa mengantarkan rakjat Indonesia kedepan pintu gerbang Negara Indonesia jang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Atas berkat Rahmat Allah Jang Maha Kuasa, dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaja berkehidupan kebangsaan jang bebas, maka rakjat Indonesia menjatakan dengan ini kemerdekaannja.

Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia Merdeka jang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah-darah Indonesia, dan untuk memadjukan kesedjahteraan umum, mentjerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia jang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Hukum Dasar Negara Indonesia, jang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indnesia, jang berkedaulatan rakjat, dengan berdasar kepada: keTuhanan,
dengan kewadjiban mendjalankan sjari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknja, menurut dasar kemanusiaan jang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakjatan jang dipimpin oleh hikmat kebidjaksanaan dalam permusjawaratan perwakilan, serta dengan mewudjudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakjat Indonesia.

Djakarta, 22 Juni 1945

Ir. Soekarno
Mohammad Hatta
A.A. Maramis
Abikusno Tjokrosujoso
Abdulkahar Muzakir
H.A. Salim
Achmad Subardjo
Wachid Hasjim
Muhammad Yamin
=======================================================

Untuk naskah Piagam Jakarta dalam ejaan yang disempurnakan:

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan.

Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampai (lah) kepada saat yang berbahagia dengan selamat-sentosa mengantarkan rakyat Indonesia kedepan pintu gerbang Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Atas berkat Rahmat Allah yang Maha Kuasa, dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.

Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia Merdeka yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah-darah Indonesia, dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Hukum Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indnesia, yang berkedaulatan rakyat, dengan berdasar kepada: ketuhanan,
dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya, menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewudjudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Jakarta, 22 Juni 1945

Ir. Soekarno
Mohammad Hatta
A.A. Maramis
Abikusno Tjokrosujoso
Abdulkahar Muzakir
H.A. Salim
Achmad Subardjo
Wachid Hasjim
Muhammad Yamin

Nah, lebih lanjut:

Piagam Jakarta adalah hasil kompromi tentang dasar negara Indonesia yang dirumuskan oleh Panitia Sembilan dan disetujui pada tanggal 22 Juni 1945 antara pihak Islam dan kaum kebangsaan (nasionalis). Panitia Sembilan merupakan panitia kecil yang dibentuk oleh BPUPKI.

Di dalam Piagam Jakarta terdapat lima butir yang kelak menjadi Pancasila dari lima butir, sebagai berikut:


1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya                                     2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Pada saat penyusunan UUD pada Sidang Kedua BPUPKI, Piagam Jakarta dijadikan Muqaddimah (preamble). Selanjutnya pada pengesahan UUD 45 18 Agustus 1945 oleh PPKI, istilah Muqaddimah diubah menjadi Pembukaan UUD setelah butir pertama diganti menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa. Perubahan butir pertama dilakukan oleh Drs. M. Hatta atas usul A.A. Maramis setelah berkonsultasi dengan Teuku Muhammad Hassan, Kasman Singodimedjo dan Ki Bagus Hadikusumo.

Naskah Piagam Jakarta ditulis dengan menggunakan ejaan Republik dan ditandatangani oleh Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, A.A. Maramis, Abikoesno Tjokrosoejoso, Abdulkahar Muzakir, H.A. Salim, Achmad Subardjo, Wahid Hasjim, dan Muhammad Yamin.


Wallahu a'lam.

Salam.

dikutip dari VoA-Islam & myquran

share:

Unknown
3 comments

Mereka Tiada Henti Menghina Islam?

Mulyanto ~ Anggota PSPI –Pusat Studi Peradaban Islam- Solo


Kasus Temanggung masih hangat bagi kita, penghinaan terhadap Islam yang berbuntut kerusuhan. Penghinaan tersebut bersumber dari dua buah buku yang disebarkan oleh Antonius Richmond ke rumah-rumah warga. Dua buah buku tersebut berjudul ‘Saudara Perlukah Sponsor!!’ (35 hal.n)dan ‘Ya Tuhanku Tertipu Aku’ (60 hal.).

Dalam buku, ‘Saudara Perlukan Sponsor‘, menghujat Allah SWT dan Rasulullah Muhammad. Dalam hal. 22 misalnya, Allah dianggap sebagai pakar penipu, “Allah adalah pakar tipu”. Masih di halaman yang sama juga disebutkan Allah termasuk kelompok setan. “jadi Allah serombongan dengan setan yang suka menipu”. Lebih lanjut menyebutkan, “sewatak dengan orang kafir yang suka menipu”.

Selain menghujat Allah, dalam buku tersebut juga menghujat Rasulullah. Rasulullah dianggap sebagai orang yang diktator, memaksa masuk Islam dengan pedang.“Muhammad memproklamirkan bahwa Allah adalah Yang Maha Kuasa dan Muhammad adalah Rasul Allah (Dua Kalimat Syahadat). Tanpa upaya pembuktian, melainkan dengan pendekatan kediktator-an. Yang menolak dalil Muhammad akan berhadapan dengan pedang. Sedang dalam halaman 23 disebutkan Rasulullah sebagai pembual. “Di pihak lain, Muhammad membual bahwa Allah adalah pengasih dan penyayang dan tidak ada paksaan untuk memeluk agama Islam.”

Sementara dalam buku ‘Ya Tuhanku, Tertipu Aku!’ Disebutkan bahwa Hajar Aswad sebagai simbol kelamin wanita. Dalam ibadah haji, melempar jumrah dianggap sedang melempari menara yang menjadi simbol kelamin laki-laki. Sementara Surga dan Neraka dalam Islam dianggap sebagai tipuan, karena menurut buku tersebut surga hanyalah tempat untuk memuaskan nafsu, bahkan menghalalkan yang diharamkan Allah. “Batu Hitam (Hajar Aswad). Betapa serius para Calon Haji mencium Batu Hitam yang dahulu kala jatuh dari langit (meteorit), demi sahnya Titel Haji yang mereka dambakan. Tidak mereka sadari bahwa cungkup Batu Hitam (berhwarna putih perak), sesungguhnya symbol kelamin wanita”, halaman 60. Dalam masalah melempar jumrah di halaman yang sama di tulis, “Di ‘sebelah sana’ mereka melempari ‘jumrah’, kea rah menara (yang mereka percaya sedang melempari jin). Padahal bagi para Antrhropoloq, menara itu adalah symbol kemaluan lelaki”.

Berbagai penghinaan terhadap Allah dan Rasul-Nya tersebut akhirnya memicu kemarahan kaum muslimin. Puncaknya, terjadinya kerusuhan Temanggung, 8 Pebruari 2011. Lagi-lagi umat Islam menjadi korban. Sementara persoalan pokoknya tidak didudukkan dengan baik. Hal ini sebagaimana diungkapkan FUIB (Forum Umat Islam Bersatu) dalam ‘Buku Putih’ menyikapi kerusuhan Temanggung. “Umat Islam Temanggung yang faktanya adalah sebagai KORBAN penistaan agama, justru menjadi pihak yang TERTUDUH”, demikian isi buku putih tersebut.

Lebih jauh disebutkan, Perbuatan Antonius Richmon Bawengan sangat berbahaya dan mampu memecah belah sendi-sendi kehidupan bermasyarakat. “Apa yang telah dilakukan oleh Antonius Richmon Bawengan adalah perbuatan yang sangat berbahaya, sangat potensial untuk memecah belah sendi-sendi kehidupan bermasyarakat bahkan bisa menyebabkan disintegrasi Negara Kesatuan republik Indonesia”.

Karena itu FUB Temanggung menuntut agar aktor intelektual di Balik perbuatan Antonius Richmon Bawengan di ungkap karena dikhawatirkan akan melakukan perbuatan serupa di daerah lain. “Forum Umat Islam Bersatu menuntut aparat keamanan untuk mengusut tuntas kelompok dan aktor intelektual di belakang Antonius Richmon Bawengan sebab keresahan massa dan provokasi yang memantik kerusuhan di Temanggung 8 February 2011 semuanya bermula dari kasus Antonius Richmon Bawengan. Bila kelompok dan aktor intelektual ini tidak disentuh, sangat patut kuat diduga akan melanjutkan aksi ke daerah-daerah lain”.

Kasus Penghinaan terhadap Islam di Temanggung bukan kasus pertama dan terakhir. Penghinaan dan pelecehan yang dilakukan orang kafir terhadap Islam terus terjadi. Selain sebagai tabi’at permusuhan, penghinaan yang semakin berani dan terang-terangan menunjukkan lemahnya kaum muslimin.

Dalam tahun 2010 lalu penghinaan terhadap Islam di Indonesia juga sering terjadi. Kasus yang cukup mencolok adalah kasus Bekasi. Seorang Kristen Radikal alumnus SMP Bellarminus di SMAN 5 Bekasi melakukan pelecehan terhadap Al-Qur’an dengan foto menginjak Al-Qur’an dan pose “Al-Qur’an Fuck You.” Belum usai kasus pelecehan Al-Qur’an di SMAN 5 Bekasi, muncul penodaan yang lebih dahsyat dalam ‘Blog Santo Bellarminus’ pada tanggal 21 April 2010 yang menamakan diri Gerakan Membasmi Islam (GMI). Dalam postingan berjudul “Habisi Islam di Indonesia,” ditulis berbagai hujatan terhadap Islam dengan mengejek Allah dan Rasulullah sebagai Homoseks (gay). Penodaan lainnya, Al-Qur’an dihujat sebagai kitab sesat dan kitab seksual, Islam dilecehkan sebagai agama setan dan lainnya.

Belum usai kasus penodaan SMAN 5 dan Blog Santo Bellarminus, muncul penodaan lain. Dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), umat Kristen melakukan pawai atas nama Badan Narkotika Kota (BNK) Bekasi. Dengan klaim telah mendapat izin dari Walikota Mochtar Mohammad, peserta pawai berkostum Kristiani memasuki pelataran Masjid Agung Bekasi. Mereka menari-nari dan membuat formasi Pedang Salib.

Di luar negeri, penghinaan terhadap Islam juga marak. Kasus yang cukup terkenal adalah penerbitan 12 karikatur Rasulullah oleh surat kabar Jyllands-Posten; 30 September 2005. Di Indonesia, ada dua media massa menerbitkan karikatur-karikatur tersebut yaitu Tabloid Gloria (5 karikatur) dan Tabloid PETA. Selain penerbitan 12 karikatur tersebut, kasus penghinaan terhadap Islam yang mendapat reaksi keras adalah penyebaran film Fitna oleh Geert Wilders pada tanggal 27 Maret 2008 di Belanda. Keduanya sama-sama menggambarkan kekejaman Islam dan ketakutan barat akan kehadiran Islam.

Pertanyaannya, mengapa mereka semakin berani menghina Islam, apalagi di negara yang mayoritas umat Islam?. Jawabnya; karena umat Islam lemah. Tidak bangga dengan Islam dan hilangnya harga diri. Yang terjadi musuh semakin leluasa untuk menghinakannya.

Maka, kaum muslimin layak memperhatikan ungkapan Rasulullah, ‘Rasulullah bersabda, “Nyaris orang-orang kafir menyerbu dan membinasakan kalian, seperti halnya orang-orang yang menyerbu makanan di atas piring.” Seseorang berkata, “Apakah karena sedikitnya kami waktu itu?” Beliau bersabda, “Bahkan kalian waktu itu banyak sekali, tetapi kamu seperti buih di atas air. Dan Allah mencabut rasa takut musuh-musuhmu terhadap kalian serta menjangkitkan di dalam hatimu penyakitwahn.” Seseorang bertanya, “Apakah wahn itu?” Beliau menjawab, “Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Ahmad, Al-Baihaqi dan Abu Dawud).
share:

Unknown
No comments

12 September 1984, 400 Syuhada Tersungkur Dengan Darah Membasahi Bumi


Tragedi Tanjung Priok, 12 September 1984
Bagi masyarakat dunia, September mengingatkan akan tragedi kemanusiaan 11 September. Dimana bagi sebagian orang barangkali masih mengasosiasikan aksi itu dengan aksi keji kelompok Islam ekstrem yang salah jalan. Mengaitkan antara September, tragedi kemanusiaan, dan Islam di Indonesia juga ada ingatan kolektif mengenai Tragedi Tanjung Priok yang terjadi tepat seperempat abad yang lalu atau tepat dua puluh delapan tahun yang lalu. Bukan bermaksud untuk menguak luka lama bagi umat Islam Indonesia, tetapi ingatan ini penting untuk diingat daan menjadi pelajaran agar kita dapat berhati-hati dalam proses bernegara di negeri ini. Seperti kata Bung Karno, Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah!
Kisah*) mengenai tragedi ini dimulai pada Senin, 10 September 1984. Seorang oknum ABRI, Sersan Satu Hermanu yang diketahui non-Islam, mendatangi mushala As-Sa’adah untuk menyita pamflet berbau ‘SARA’. Namun tindakan Sersan Hermanu sangat menyinggung perasaan ummat Islam. Ia masuk ke dalam masjid tanpa melepas sepatu, menyiram dinding mushala dengan air got, bahkan menginjak Al-Qur’an. Warga marah dan motor Hermanu dibakar. Buntutnya, empat orang pengurus mushala diciduk Kodim. Upaya persuasif yang dilakukan ulama tidak mendapat respon dari aparat. Malah mereka memprovokasi dengan mempertontonkan salah seorang pengurus mushola yang ditahan itu, dengan tubuh penuh luka akibat siksaan.
Rabu, 12 September 1984. Mubaligh Abdul Qodir Djaelani membuat pernyataan yang menentang azas tunggal Pancasila. Malamnya, di Jalan Sindang, Tanjung Priok, diadakan tabligh. Ribuan orang berkumpul dengan semangat membara, disemangati khotbah dari Amir Biki, Syarifin Maloko, Yayan Hendrayana, dll. Tuntutan agar aparat melepas empat orang yang ditahan terdengar semakin keras. Amir Biki dalam khotbahnya berkata dengan suara bergetar, “Saya beritahu Kodim, bebaskan keempat orang yang ditahan itu sebelum jam sebelas malam. Jika tidak, saya takut akan terjadi banjir darah di Priok ini”. Mubaligh lain, Ustadz Yayan, bertanya pada jamaah, “Man anshori ilallah? Siapa sanggup menolong agama Allah ?” Dijawab oleh massa, “Nahnu Anshorullah! Kami siap menolong agama Allah!” Sampai jam sebelas malam tidak ada jawaban dari Kodim, malah tank dan pasukan didatangkan ke kawasan Priok. Akhirnya, lepas jam sebelas malam, massa mulai bergerak menuju markas Kodim. Ada yang membawa senjata tajam dan bahan bakar. Tetapi sebagian besar hanyalah berbekal asma’ Allah dan Al-Qur’an. Amir Biki berpesan, “Yang merusak bukan teman kita!”
Di Jalan Yos Sudarso massa dan tentara berhadapan. Tidak terlihat polisi satupun, padahal seharusnya mereka yang terlebih dahulu menangani (dikemudian hari diketahui, para polisi ternyata dilarang keluar dari markasnya oleh tentara). Massa sama sekali tidak beringas. Sebagian besar malah hanya duduk di jalan dan bertakbir. Tiba-tiba terdengar aba-aba mundur dari komandan tentara. Mereka mundur dua langkah, lalu … Tanpa peringatan terlebih dahulu, tentara mulai menembaki jamaah dan bergerak maju. Gelegar senapan terdengar bersahut-sahutan memecah kesunyian malam. Aliran listrik yang sudah dipadamkan sebelumnya membuat kilatan api dari moncong-moncong senjata terlihat mengerikan. Satu demi satu para syuhada tersungkur dengan darah membasahi bumi. Kemudian, datang konvoi truk militer dari arah pelabuhan, menerjang dan melindas massa yang tiarap di jalan. Dari atas truk, orang-orang berseragam hijau tanpa nurani gencar menembaki. Tentara bahkan masuk ke perkampungan dan menembak dengan membabi-buta. Tanjung Priok banjir darah.
Pemerintah dalam laporan resminya yang diwakili Panglima ABRI, Jenderal L. B. Moerdani, menyebutkan bahwa korban tewas ‘hanya’ 18 orang dan luka-luka 53 orang. Namun dari hasil investigasi tim pencari fakta, SONTAK (SOlidaritas Nasional untuk peristiwa TAnjung prioK), diperkirakan sekitar 400 orang tewas, belum terhitung yang luka-luka dan cacat. Sampai dua tahun setelah peristiwa pembantaian itu, suasana Tanjung Priok begitu mencekam. Siapapun yang menanyakan peristiwa 12 September, menanyakan anak atau kerabatnya yang hilang, akan berurusan dengan aparat.
Sebenarnya sejak beberapa bulan sebelum tragedi, suasana Tanjung Priok memang terasa panas. Tokoh-tokoh Islam menduga keras bahwa suasana panas itu memang sengaja direkayasa oleh oknum-oknum tertentu di pemerintahan yang memusuhi Islam. Kecurigaan terutama ditujukan terhadap salah satu Jenderal yang dianggap telah lama memusuhi ummat Islam, L. B. Moerdani. Suasana rekayasa ini terutama sekali dirasakan oleh ulama-ulama di luar Tanjung Priok. Sebab, di kawasan lain kota Jakarta sensor bagi para mubaligh sangat ketat. Namun entah kenapa, di Tanjung Priok yang merupakan basis Islam itu para mubaligh dapat bebas berbicara bahkan mengkritik pemerintah, sampai menolak azas tunggal Pancasila. Adanya rekayasa dan provokasi untuk memancing ummat Islam dapat diketahui dari beberapa peristiwa lain sebelum itu, misalnya dari pembangunan bioskop Tugu yang banyak memutar film ”maksiat” diseberang Masjid Al-Hidayah. Tokoh senior seperti M. Natsir dan Syafrudin Prawiranegara sebenarnya telah melarang ulama untuk datang ke Tanjung Priok agar tidak masuk ke dalam perangkap. Namun seruan ini rupanya tidak sampai kepada para mubaligh Priok. Dari cerita Syarifin Maloko, ketua SONTAK dan mubaligh yang terlibat langsung peristiwa 12 September, ia baru mendengar adanya larangan tersebut setelah berada di dalam penjara. Rekayasa dan pancingan ini tujuannya tak lain untuk memojokkan Islam dan ummatnya di Indonesia.
Dari kisah itu tentunya ada banyak pelajaran yang dapat diambil, terutama bagi ummat Islam Indonesia. Di era baru sekarang ini, ABRI atau TNI telah dibatasi wewenangnya dan kelompok aparat lainnya diberikan wewenang lebih pada beberapa hal. Persaingan para Jenderal, Korps, Angkatan, tentu tak ada hubungannya dengan kita. Tapi jika kita terlalu percaya dan tidak waspada, maka terima dan hadapilah semua permainannya…

*) Kisah ini dikutip dengan sedikit perubahan dari http://www.ummah.net/
share:

Unknown
No comments

Antara Soekarno, UUD dan Proklamasi Yang Tidak Benar



Sebenarnya ini adalah artikel yang dulu sudah pernah saya posting, tetapi karena sesuatu hal saya hapus. Nah barangkali sekarang ini ditengah gonjang ganjing dari ketidak adanya kepercayaan masyarakat terhadap sistem pemerintahan yang dikotori oleh sistem dan orang-orang “muanfik” yang membuat aturan sendiri dan dilanggar sendiri, artikel ini kembali saya angkat…
Kekacauan politik berawal dari kacaunya sistem pemerintahan negara. Kerusakan masyarakat disebabkan rusaknya para pemimpin.
Simposium dan Sarasehan Peringatan Hari Lahir Pancasila yang diselenggarakan UGM, KAGAMA, LIPI dan Lemhanas 14-15 Agustus 2006 di Jogjakarta melahirkan kesimpulan menarik, yang meragukan kesaktian Pancasila. “Pancasila bukanlah ideologi dan doktrin yang lengkap, yang begitu saja dapat diterjemahkan atau dijabarkan dalam tindakan, tetapi merupakan orientasi, memberikan arah ke mana bangsa dan Negara harus dibangun.”
Senada dengan itu, Mochtar Pabottinggi, pengamat politik LIPI mengatakan bahwa Pancasila bukanlah ideologi Negara melainkan vision of state yang mendahului berdirinya Republik Indonesia (Republika 1/6/’06).
Sebagai dasar negara, Pancasila memang tidak memiliki parameter dan ukuran yang jelas sehingga memberi peluang bagi siapa saja untuk menafsirkan sesuai dengan latar belakang pemikiran dan kepentingannya.
Ketika presiden pertama RI Soekarno yang mempopulerkan Pancasila sebagai Dasar Negara berkuasa, maka Pancasilais sejati adalah pendukung Nasakom (Nasionalis, Agama, dan Komunis). Zaman Soeharto Pancasilais sejati mengacu kepada doktrin Eka Prasetya Pancakarsa (P-4 alias Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) dan mendapat justifikasi dengan pola penataran P-4 hingga berpuluh-puluh jam lamanya.
Padahal dasar Negara adalah fondamen sebuah pemerintahan negara. Dalam UUD ’45 dasar negara secara formal diletakkan pada BAB Agama yaitu Ps. 29 ayat 1: Negara Berdasarkan Atas Ketuhanan Yang Maha Esa. Bagaimana penjelasan masalah ini?
Bukan itu saja yang membuat resah, saat menghadapi situasi krisis seperti sekarang. Undang-undang Dasar 1945 yang telah diubah (diamandemen) sebanyak empat kali dinilai tidak sah.
Akibatnya, timbul kerancuan dalam ketatanegaraan Indonesia. Menurut Tyasno Sudarto, mantan Kepala Staf TNI AD, dalam sebuah diskusi yang diselenggarakan Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama di Jakarta, Rabu (3/1), mengatakan, UUD 1945 yang telah diamandeman saat ini illegal. Pasalnya, UUD tersebut telah dijalankan meskipun UUD 1945 yang asli belum dicabut penggunaannya.
Selain itu, UUD yang diubah juga belum disahkan dalam lembaran negara. “UUD 1945 yang diamandemen tidak sah secara hukum,” ujar Tyasno, yang juga deklarator Gerakan Revolusi Nurani.
Oleh karena itu Undang-undang dan aturan hukum yang menginduk kepada UUD 1945 juga tidak sah. Kondisi tersebut membuat landasan ketatanegaraan di Indonesia tidak jelas. Karena itu, UUD Indonesia harus segera dikembalikan lagi ke UUD 1945.
Penamaan UUD 1945 yang telah diamandemen dengan menggunakan nama yang sama juga membingungkan masyarakat. Karena itu, bangsa Indonesia harus kembali kepad jati dirinya dan konsisten terhadap cita-cita proklamasi, UUD 1945, Pancasila, dan Bhineka Tunggal Ika,” kata Tyasno.

Hasil Plagiat

Lagu kebangsaan Indonesia Raya yang diciptakan Wage Rudolf Supratman, ternyata merupakan karya jiplakan (contekan). Tudingan tersebut datang dari budayawan dan seniman senior Indonesia bernama Remy Sylado (23761). Menurut Remy yang bernama asli Yapi Tambayong ini, lagu Indonesia Raya merupakan jiplakan dari sebuah lagu yang diciptakan tahun 1600-an berjudul Leka Leka Pinda Pinda. Remy juga mengungkapkan selain Indonesia Raya, sebuah lagu lain berjudul Ibu Pertiwi juga merupakan karya jiplakan dari sebuah lagu rohani Kristen (lagu gereja).
Ungkapan tersebut disampaikan Remy Sylado di Jakarta 4 Januari 2007 pada saat menjelaskan hasil Festival Film Indonesia (FFI) 2006 yang kontroversial.
Rupanya founding fathers kita memang sudah terbiasa melakukan jiplak menjiplak. Pancasila, yang diakui Bung Karno (BK) sebagai hasil karyanya dengan memerah nilai-nilai yang hidup di Nusantara, ternyata juga hasil jiplakan dari asas Zionisme dan asas Freemasonry, seperti Monotheisme(Ketuhanan Yang Maha Esa), Nasionalisme (Kebangsaan), Humanisme(Kemanusiaan yang adil dan beradab), Demokrasi (Musyawarah), danSosialisme (Keadilan Sosial).
BK tanpa malu-malu mengatakan Pancasila yang kemudian dijadikan asas negara itu merupakan karya otentiknya. Padahal, karya contekan itu sengaja dijadikan landasan ideologis untuk membendung kecenderungan rakyat Indonesia saat itu yang mau menjadikan Islam sebagai asas. Kemampuan retorika BK yang punya daya ‘sihir’ itu akhirnya bisa mengecoh tokoh Islam saat itu.
Caranya, selain mengatakan Pancasila sebagai ekstrak dari nilai-nilai yang hidup dan berkembang di Indonesia, BK juga menempatkan sila Ketuhanan di urutan terakhir. Dengan demikian, maka yang diributkan tokoh Islam kala itu adalah bukan Pancasilanya, tetapi urutan sila-silanya.
Maka, tokoh Islam kala itu, berusaha keras memperjuangkan agar sila Ketuhanan berada di urutan pertama. Akhirnya, mereka merasa sudah ‘berhasil’ memperjuangkan kepentingan Islam dengan menempatkan sila Ketuhanan pada urutan pertama. Namun sebenarnya mereka terpedaya. Tokoh umat itu akhirnya sama sekali tidak menolak sebuah karya contekan untuk dijadikan landasan ideologis. Hingga kini.
kebenaran naskah proklamasi indonesia asli, penuh dengan contekan
Karya contekan lain yang diakui Bung Karno sebagai karya otentiknya adalah teks Proklamasi yang dibacakannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Sebagaimana bisa dilihat, dokumen sejarah asli teks Proklamasi berupa tulisan tangan BK, terlihat banyak coretan. Karena sesungguhnya naskah itu merupakan jiplakan dari naskah proklamasi negara Islam yang dibuat SM Kartosoewirjo (SMK).
Proklamasi Negara Islam Indonesia:
Bismillahirrahmanirrahiim,
Asyhaduan Lailaha illallah,
wa asyhaduanna Muhammadarasulullah.
Kami ummat Islam bangsa Indonesia menyatakan berdirinya
Negara Islam Indonesia. Maka hukum yang berlaku atas
Negara Islam Indonesia itu adalah hukum Islam.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar
Madinah Indonesia, 12 Syawal 1368 H / 7 Agustus 1948 M
Imam Negara Islam Indonesia:
SEKARMADJI MARIDJAN KARTOSOEWIRJO
Menurut Holk H Dengelsejak 14 Agustus 1945 sebenarnya SMK sudah mensosialisasikan deklarasi negara Islam. Ketika Hiroshima dan Nagasaki dibom atom oleh sekutu, SMK sudah mengetahuinya melalui berita radio, dan berusaha memanfaatkan peluang ini untuk sosialiasi proklamasi negara Islam. Maka, SMK pun ke Jakarta bersama pasukan Hizbullah, mengumpulkan masa untuk mensosialisasikan berdirinya negara Islam, dan konsep proklamasi negara Islam kepada masyarakat luas. Di antara yang hadir tampak Sukarni dan Ahmad Subardjo. Dari kedua orang inilah BK mengetahui banyaknya dukungan terhadap sosialisasi berdirinya negara Islam. Maka para pemuda pun berinisiatif ‘menculik’ Soekarno-Hatta yang saat itu sedang berada di persembunyiannya (di Rengas Dengklok) untuk ke Jakarta dan segera memproklamasikan negara sekuler, agar tidak terdahului oleh proklamasi negara Islamnya SMK. Naskah yang dipersiapkan BK berdasarkan ingatan Ahmad Soebardjo dan Sukarni tentang konsep proklamasi yang disiapkan SMK sejak awal Agustus 1945.
Terbukti pada naskah proklamasi indonesia yang asli banyak sekali coretan-coretan, karena waktu itu ahmad soebardjo tidak sepenuhnya hafal dengan teks prokalmasi dari negara Islam yang diproklamirkan SMK
Satu lagi, lambang negara RI bendera merah-putih, juga bukan karya otentik founding fathers kita, tetapi “menjiplak” bendera Belanda yang mempunyai tiga warna merah-putih-biru, kemudian ‘diadaptasi’ hanya menjadi merah-putih. Sama persis dengan bendera Monaco. Masih lebih kreatif bangsa Singapura yang juga berbendera merah-putih namun ada tambahan gambar bintang di atasnya.
Coba bayangkan, bagaimana penilaian bangsa lain kepada bangsa Indonesia yang lagu kebangsaannya hasil jiplakan, landasan ideologisnya (Pancasila) karya jiplakan, begitu juga dengan lambang negara merah-putihnya karya ‘adaptasi’ bendera Belanda bukan otentik alias jiplakan juga? Bahkan naskah proklamasi yang dibacakan Soekarno dan menjadi dokumen sejarah itu, juga karya jiplakan!
Majalah RISALAH MUJAHIDIN No. 5 Th I Muharram 1428 H / Februari 2007, hal. 32-34.
Sumber : swaramuslim
share:

Unknown
No comments

Cara Pasang Breadcrumbs agar lebih seo

Bikin Breadcrumbs  jika anda ingin mengoptimalkan blog anda agar lebih seo friedly,saya sarankan anda untuk memasang  breadcumbs.
selain SEO Friendly, Breadcrumbs ini di peruntukan untuk pengunjung blog atau website agar lebih mudah menuju ke halaman berdasarkan kategori, kehalaman utama dan halaman sebelumnya.

Baik langsung aja saya akan berbagi bagaimana tutornya ..

1. Login ke blog anda - masuk rancangan - Edit HTML
2. Backup template anda untuk berjaga-jaga
3. Centang  "Expand Widget Templates"
4. Copas kode css dibawah ini dan letakan diatas kode
 ]]></b:skin>

.breadcrumbs {
padding:5px 5px 5px 0px;
margin: 0px 0px 15px 0px;
font-size:95%;
line-height: 1.4em;
border-bottom:3px double #e6e4e3
}

 5. Kemudian Carilah Kode    <b:include data='top' name='status-message'/>

Ganti kode diatas dengan kode dibawah

<b:includable id='breadcrumb' var='posts'>
<b:if cond='data:blog.homepageUrl == data:blog.url'>
<!-- No breadcrumb on home page -->
<b:else/>
<b:if cond='data:blog.pageType == "item"'>
<!-- breadcrumb for the post page -->
<p class='breadcrumbs'>
<span class='post-labels'>
<a expr:href='data:blog.homepageUrl' rel='tag'>Home</a>
<b:loop values='data:posts' var='post'>
<b:if cond='data:post.labels'>
<b:loop values='data:post.labels' var='label'>
<b:if cond='data:label.isLast == "true"'> »
<a expr:href='data:label.url' rel='tag'><data:label.name/></a>
</b:if>
</b:loop>
<b:else/>
»Unlabelled
</b:if>
» <span><data:post.title/></span>
</b:loop>
</span>
</p>
<b:else/>
<b:if cond='data:blog.pageType == "archive"'>
<!-- breadcrumb for the label archive page and search pages.. -->
<p class='breadcrumbs'>
<span class='post-labels'>
<a expr:href='data:blog.homepageUrl'>Home</a> » Archives for <data:blog.pageName/>
</span>
</p>
<b:else/>
<b:if cond='data:blog.pageType == "index"'>
<p class='breadcrumbs'>
<span class='post-labels'>
<b:if cond='data:blog.pageName == ""'>
<a expr:href='data:blog.homepageUrl'>Home</a> » All posts
<b:else/>
<a expr:href='data:blog.homepageUrl'>Home</a> » Posts filed under <data:blog.pageName/>
</b:if>
</span>
</p>
</b:if>
</b:if>
</b:if>
</b:if>
</b:includable>
<b:includable id='main' var='top'>




6. Copy kode html berikut ini :
    <b:if cond='data:blog.homepageUrl == data:blog.url'>
    <b:else/>
      <b:if cond='data:blog.pageType == &quot;item&quot;'>
    <div class='breadcrumbs'>

    Anda berada di &#187; <a expr:href='data:blog.homepageUrl'>Home</a> &#187; <b:if cond='data:post.labels'><b:loop values='data:post.labels' var='label'> 
                <a expr:href='data:label.url' rel='tag'><data:label.name/></a><b:if cond='data:label.isLast != &quot;true&quot;'> , </b:if>
              </b:loop>
            </b:if> &#187; <data:post.title/>
      </div>
    </b:if>
    </b:if>



    7. Letakkan / Paste kode tersebut di bawah kode   <div class='post hentry uncustomized-post-template'> template blog anda. Bisa juga letakkan kodenya di bawah kode <div class=’post hentry’>  atau bisa juga di atas kode <div class='post-header-line-1'/> .
    • Jangan lupa gunakan Gunakan Tombol F3 pada keyboard untuk melakukan pencarian kode dengan cepat.
    • Apabila anda ingin mengedit kodenya, silahkan edit kode yang berwarna MERAH.
    8. Save template anda
      
    share:

    Kamis, 12 Juli 2012
    Unknown
    2 comments

    Cara Membuat Komentar Facebook Berdampingan dengan Komentar Blog

    Membuat Komentar Facebook di Blog selain dapat membuat blog terlihat lebih bagus dan rapih, para pengunjung pun akan lebih di mudahkan dalam berinteraksi dengan anda melalui Kotak komentar karena sebagian pengunjung anda pastinya ada yang sudah login ke akun Facebook, jadi mereka pun akan ebih mudah berkomentar.

    Tetapi jika kita menambahkan komentar Facebook dan etap mempertahankan Kotak komentar Default blog tentu akan membuat blog keliatan tidak dinamis karena terlalu memanjang ke bawah, nah oleh sebab itu saya akan memberikan Cara Membuat Komentar Facebook Berdampingan dengan Komentar Blog.

    Berikut adalah Screenshot nya

    Membuat Komentar Facebook Berdampingan dengan Komentar Blog
    Bagaimana ingin mencoba Komentar berdampingan tersebut.
    1. Login ke Blog
    2. Rancangan - Edit HTML
    3. Untuk menghindari keselahan, Backup template anda terlebih dahulu dengan Download lengkap
    4. Centang "Expand Template Widget"

    5. Cari Kode <div class='comments' id='comments'>
    Biasanya akan terdapat 2 kode tersebut di template andaCopy kode di bawah ini tepat di bawah kode <div class='comments' id='comments'> yang ke 2

    <div class='comments-tab' id='fb-comments' onclick='javascript:commentToggle(&quot;#fb-comments&quot;);' title='Comments made with Facebook'>
    <img class='comments-tab-icon' src='http://static.ak.fbcdn.net/rsrc.php/v1/yH/r/eIpbnVKI9lR.png'/>
    <fb:comments-count expr:href='data:post.url'/> Comments
    </div>
    <div class='comments-tab inactive-select-tab' id='blogger-comments' onclick='javascript:commentToggle(&quot;#blogger-comments&quot;);' title='Comments from Blogger'>
    <img class='comments-tab-icon' src='http://www.blogger.com/img/icon_logo32.gif'/> <data:post.numComments/> Comments
    </div><div class='clear'/>
    </div>
    <div class='comments-page' id='fb-comments-page'>
    <b:if cond='data:blog.pageType == &quot;item&quot;'>
    <div id='fb-root'/>
    <fb:comments expr:href='data:post.url' num_posts='2' width='400'/>
    </b:if>
    </div>
    <div class='comments comments-page' id='blogger-comments-page'>

    2 : Jumlah Komentar Facebook yang akan di tampilkan
    400 : Lebar Komentar Facebook

    6. Lalu Cari kode </head>
    Copy Kode dibawah ini tepat diatas kode </head>

     <script src='http://connect.facebook.net/en_US/all.js#xfbml=1'/>
    <script src='http://code.jquery.com/jquery-latest.js'/>
    <meta content='ID Facebook' property='fb:admins'/>
    <script type='text/javascript'>
    function commentToggle(selectTab) {
    $(".comments-tab").addClass("inactive-select-tab");
    $(selectTab).removeClass("inactive-select-tab");
    $(".comments-page").hide();
    $(selectTab + "-page").show();
    }
    </script>

    ID Facebook : Ganti dengan ID Facebook anda yang terletak di bagian belakang browser URL Profil Facebook anda, Misalkan http://www.facebook.com/ksatriamuslim ID Facebooknya adalah ksatriamuslim

    7. Cari kode /* Comment atau #comments
    Setiap Template mempunyai struktur kode yang berbeda-beda, jadi cari saja kode yang mirip dengan kode diatas
    Copy kode berikut di bawah kode diatas tadi


    .comments-page { background-color: #f2f2f2;}
    #blogger-comments-page { padding: 0px 5px; display: none;}
    .comments-tab { float: left; padding: 5px; margin-right: 3px; cursor: pointer; background-color: #f2f2f2;}
    .comments-tab-icon { height: 14px; width: auto; margin-right: 3px;}
    .comments-tab:hover { background-color: #eeeeee;}
    .inactive-select-tab { background-color: #d1d1d1;}

    8. Simpan
    share:

    Unknown
    No comments

    Cara Membuat Tombol Share Melayang di Blog

    Tombol Share MelayangTombol share berfungsi untuk membagikan isi artikel anda pada jejaring social seperti Twitter, Facebook, dlll. Sebenarnya tombol share ini sama dengan tombol share yang biasa di taruh di awal maupun akhir posting blog, tetapi yang membedakan hanyalah letaknya yang di samping blog dan akan tetap mengikuti kemanapun scrol naik turun di halaman blog.


    Langsung aja deh ke topik utamanya Membuat Tombol Share Melayang di Blog
    1. Login ke Blog
    2. Masuk Rancangan - Edit HTML
    3. Pilih Tambah Gadget - HTML/Javascript
    4. Masukan kode di bawah ini didalamnya

    <!-- Tombol Share Melayang Start-->
    <style>
    #pageshare {position:fixed; bottom:35%; margin-left:-70px; float:left; border-radius:5px;-moz-border-radius:5px;-webkit-border-radius:5px;background-color:#fff;padding:0 0 2px 0;z-index:10;}
    #pageshare .sbutton {float:left;clear:both;margin:5px 5px 0 5px;}
    .fb_share_count_top {width:48px !important;}
    .fb_share_count_top, .fb_share_count_inner {-moz-border-radius:3px;-webkit-border-radius:3px;}
    .FBConnectButton_Small, .FBConnectButton_RTL_Small {width:49px !important; -moz-border-radius:3px;/*bs-fsmsb*/-webkit-border-radius:3px;}
    .FBConnectButton_Small .FBConnectButton_Text {padding:2px 2px 3px !important;-moz-border-radius:3px;-webkit-border-radius:3px;font-size:8px;}
    </style>
    <div id='pageshare' title="Get this from tips blogbego.blogspot.com">
    <div class='sbutton' id='fb'>
    <a name="fb_share" type="box_count" href="http://www.facebook.com/sharer.php">Share</a>
    <script src="http://static.ak.fbcdn.net/connect.php/js/FB.Share" type="text/javascript"></script>
    </div>
    <div class='sbutton' id='rt'>
    <script src="http://tweetmeme.com/i/scripts/button.js" type='text/javascript'></script>
    </div>
    <div class='sbutton' id='gb'>
    <a class='google-buzz-button' data-button-style='normal-count' href='http://www.google.com/buzz/post' title='post on google buzz'>
    <script src='http://www.google.com/buzz/api/button.js' type='text/javascript'></script>
    </a></div>
    <div class='sbutton' id='gplusone'>
    <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/plusone.js"></script>
    <g:plusone size="tall"></g:plusone>
    </div>
    <div class='sbutton' id='digg' style='margin-left:3px;width:48px'>
    <script src='http://widgets.digg.com/buttons.js' type='text/javascript'></script>
    <a class="DiggThisButton DiggMedium"></a>
    </div>
    <div class='sbutton' id='su'>
    <script src="http://www.stumbleupon.com/hostedbadge.php?s=5"></script>
    </div>
    <!-- Tombol Share Melayang End --></div>

    5. Simpan


    Selesai, sekarang anda sudah mempunyai Tombol Share Melayang di Blog
    Agar penempatannya bagus atur bottom:35%; margin-left:-70px sesuai dengan template blog anda.
     
    powered by blogger.com and maxwidth simple build 0.02 mobile template